Header Ads

Seo Services

Fungsi, Kerugian dan Manfaat Root HP Android

Root di HP Android sekarang sudah jadi bukan hal yang asing lagi. Semua orang dari yang awam sampai yang Master sekalipun tentunya tahu soal ini. Apalagi di tengah perkembangan Smartphone yang semakin pesat.
Bagi sebagian pengguna Android, bahkan rooting sudah menjadi hal yang wajib. Tujuannya untuk mendapatkan fitur-fitur yang tidak bisa didapat di Android dalam keadaan Default.
Manfaat root
Untuk sebagian orang, terutama yang masih awam, banyak yang hanya mengenal istilah ‘root’, tapi kebanyakan tidak tahu apa pengertian dan fungsi root (Walau mungkin sudah ada yang paham sedikit).
Root, kalau di-translate dari bahasa inggris artinya akar. Kalau di Android, fungsi root disini adalah untuk mendapatkan akses full pada sistem Android sehingga bisa melakukan berbagai modifikasi.

Fungsi root HP Android

Root, kalau di lansir dari Wikipedia merupakan sebuah proses yang memberi izin penuh kepada pengguna Android, baik itu Smartphone, Tablet, atau mungkin Smart TV secara total dari yang tadinya terbatas.
Artinya, dengan akses root, kita berhak mengubah, mengedit dan memodifikasi segala hal yang ada di dalam sistem.
Selain mengubah atau memodifikasi dengan manual, akses root juga diperlukan oleh beberapa Aplikasi yang biasanya butuh akses sistem (Kalau di Google Playstore, biasanya akan tertera kata kunci “Root” pada Aplikasinya)
Dengan akses root juga kita bisa mendapatkan beragam keuntungan dari HP yang belum di root. Terutama untuk yang hobi otak-atik HP.

Apa saja resiko root Android?

Tapi untuk saat ini, tidak hanya pengguna HP low-end saja. Pengguna HP atau tablet high-end pun sudah sangat banyak yang me-root gadget mereka.
Saya sendiri saat pertama kali memegang HP Android, langsung mengotak-atik, melakukan root dan menginstall custom ROM di HP saya. Hasilnya memang cukup memuaskan.
Oh iya, bahkan sekarang juga banyak yang bilang, “HP ga di root itu ga enak, gitu-gitu aja” atau “HP yang ga di root itu ngga gurih”. Nah, yang bilang gini terutama buat yang hobi modifikasi seperti yang saya sebut tadi hehe.
Tapi root itu bukan tanpa resiko. Banyak resiko-resiko yang didapat jika sobat melakukan root. Resikonya ada yang ringan, ada juga yang berat.
Dan untuk sobat yang tertarik untuk melakukan root, maka sobat wajib membaca tulisan ini sampai habis untuk menambah pengetahuan sobat tentang root.
Lalu apa saja resiko root? Berikut pembahasannya:

1. Root menghilangkan garansi smartphone / tablet

Yang pertama pastilah tidak asing atau setidaknya pernah dengar resiko pertama  ini. Root akan menghilangkan garansi dari smartphone / tablet yang sobat gunakan.
Ini karena kita mengubah akses sistem menjadi full, yang beresiko untuk merusak sistem-sistem bawaan (akan dijelaskan di poin-poin selanjutnya), dimana kebanyakan vendor smartphone / tablet, tidak mau mengambil resiko hanya untuk memperbaiki HP / Tablet yang rusak karena root (bisa-bisa rugi).
Tapi apakah semua vendor tidak mengizinkan produknya di root?
Tentu saja tidak. Ada beberapa vendor smartphone / tablet yang mengizinkan produknya di-root. Ada yang bebas, dan kadang ada juga yang memiliki persyaratan tertentu.
Nah, untuk masalah garansi sendiri bisa kembali lagi kalau HP yang di root tadi di unroot.
Unroot merupakan sebuah proses untuk menghilangkan akses full pada sistem Android menjadi terbatas kembali seperti sedia kala. Dan ‘katanya’ sih unroot itu bisa mengembalikan garansi HP yang tadinya di root.
Tapi saya belum tahu pasti, karena saya belum pernah mengalami HP yang di root rusak lalu masuk service center.

2. Proses root berpotensi merusak sistem

Pada beberapa kasus, proses rooting juga bisa berpotensi merusak sistem. Apalagi kalau tatacara rootnya tidak tepat. Rusak disini biasanya adalah bootloop.
Bootloop, merupakan kerusakan dimana Android tidak bisa masuk ke sistem, melainkan hanya stuck di logo dan terus berulang-ulang tanpa henti (looping).
Tapi untuk resiko ini, sobat bisa tenang. Karena asal cara rootnya tepat, potensi rusak seperti ini sangat jarang.

3. Root bisa menyebabkan Android tidak stabil

Kalau ada yang bilang mending di root supaya Android lebih cepat dan stabil, maka itu salah. Android yang di root lalu di kustomisasi tapi tidak benar, justru bisa membuat Android jadi semakin lambat.
Contoh mudahnya seperti pemasangan tweak yang salah yang justru akan memberatkan kinerja HP.
Contoh lainnya seperti custom rom.
Untuk memasang custom rom, maka kita butuh akses root terlebih dahulu. Nah, banyak yang berpikir bahwa custom rom itu lebih cepat dan stabil di banding rom bawaan alias stock rom..
Ini salah..
Kebanyakan stockrom sudah diatur sedemikian rupa oleh pabrik agar kinerjanya stabil dan ringan. Karena kalau tidak, pasti banyak pengguna yang komplain soal beratnya kinerja handphone.
Tapi ada kasus-kasus HP BM (bl@kmarket) dimana ROM bawaannya tidak stabil.
Tapi tidak saya bahas disini. Daripada HP BM, Mending yang resmi-resmi aja ya sobat.

4. Keamanan menurun adalah salah satu resikonya

Lanjut lagi, sekarang masalah keamanan. Mudah saja, logikanya karena akses sistem yang jadi tidak terbatas, akan memberi celah kepada program-program ilegal (baca: virus) untuk merusak sistem.
Walaupun sebenarnya untuk kasus sistem rusak masih jarang. Tapi yang sering ditemui adalah virus-virus iklan yang kadang-kadang muncul tiba-tiba.
Tapi yang paling bahaya bukan ini..
Android, biasanya dipakai untuk menyimpan informasi-informasi pribadi, atau juga untuk banking.
Resiko lain disini, adalah bukan tidak mungkin ada program ilegal yang memata-matai HP kita yang menyebabkan tercurinya data-data informasi pribadi (kejahatan cyber).
Jadi untuk yang HP-nya dipakai urusan pekerjaan, saran saya lebih baik jangan di root.

5. Beresiko masalah update sistem

Banyak sekali vendor smartphone, terutama vendor-vendor raksasa yang memberikan update sistem operasi atau kemanan secara berkala pada ROM bawaan mereka. Update ini ditujukan untuk memperbaiki bug serta memperstabil ROM yang dipakai.
Nah, jika Android di root, akan ada kemungkinan terjadi kerusakan akibat update sistem ini.
Biasanya ini terjadi akibat ketidak cocokan file sistem yang diupdate akibat modifikasi setelah root.
Jadi intinya, kalau di root = tidak bisa update sistem (walau tidak selalu).

6. Ada aplikasi bawaan smartphone yang mati / rusak

Di beberapa kasus, ada smartphone yang fitur atau aplikasi bawaan jadi error / rusak. Untuk poin ini, kejadiannya lumayan sering untuk banyak merk smartphone.
Rusak aplikasi bawaan ini, contohnya alarm yang rusak (tidak berfungsi) setelah di root. Atau kamera. Ada tipe smartphone yang ketika di root, kameranya jadi unable atau hanya muncul warna-warni seperti pelangi.
Ngomong-ngomong tipe smartphone yang saya pakai juga punya masalah seperti ini setelah di root. Mengembalikannya susah..

7. Android mati (brick)

Yang terakhir adalah kasus Android mati. Kondisi ini, dimana Android tidak menunjukkan tanda-tanda menyala sama sekali. Ada juga yang hanya menunjukkan tanda getar atau sedikit suara. Tapi layar tidak menyala sama sekali.
Kalau sudah begini, maka mau tidak mau harus dilakukan flashing ulang kalau ingin menyala lagi.
Untuk yang lebih parah lagi, ada kerusakan emmc yang disebabkan karena seringnya menginstall-install custom ROM. Kalau terjadi kerusakan di komponen ini, smartphone jadi tidak bisa di flash.
Dan kalau mau di flash, maka harus ganti dulu emmcnya seharga ratusan ribu. Kebayang kalau HP yang dipakai jenis lama yang harga bekasnya hanya selisih sedikit kan?

Apakah rooting Android berbahaya?

Root

Membaca pembahasan diatas, tertera 7 poin resiko bahaya rooting Android. Tapi sebenarnya apakah rooting berbahaya?
Ya! relatif berbahaya tapi hanya untuk pemula.
Jika sobat belum pengalaman memegang HP android, disarankan jangan melakukan root. Karena sobat tidak tahu masalah apa yang suatu saat akan dihadapi akibat rooting android ini.
Beda lagi kalau sudah pengalaman. Rooting android justru banyak sekali memberi keuntungan. Contohnya, kita bisa memindahkan data dari internal memory ke SD card.
Opsi backup jauh lebih baik, karena rata-rata aplikasi backup butuh akses root. Terutama untuk backup aplikasi-aplikasi berkapasitas besar.

Apa Saja Manfaat Root HP Android?

Pada artikel sebelumnya (Link diatas), saya membahas tentang kerugian serta resiko-resiko dalam rooting Android. Tapi rasanya tidak adil kalau hanya membahas resiko tapi tidak membahas keuntungan yang didapat.
Untuk itu, disini saya akan membahas Manfaat rooting Android dengan pembahasan yang selengkap-lengkapnya.
Apa saja keuntungannya? Berikut pembahasannya:

1. Bisa memindahkan data dari internal ke eksternal

Yang pertama, fungsi pindah data dari Internal ke Eksternal ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
Terutama untuk seorang Gamer Android yang notabene butuh banyak Space Memory, bisa jadi masalah kalau Internal Memorinya kecil.
Maka fungsi pindah Data dari Internal ke memori Eksternal bisa jadi salah satu keuntungan terbaik dari Rooting Android.

2. Optimasi RAM Agar Lebih Lega

Optimasi RAM di Android sebenarnya bisa dilakukan dengan beragam cara. Banyak Aplikasi di Play Store yang berfungsi untuk membersihkan RAM agar jadi lebih lega.
Nah, pembersihan ini biasanya dilakukan secara manual. Artinya kita harus membuka Aplikasi pembersih tersebut setiap kali ingin membersihkan RAM yang penuh.
Tapi beda kalau memakai akses root, sobat bisa mendapat optimasi RAM secara otomatis yang diatur langsung dari Background. Aplikasi yang terkenal dengan fitur pembersih otomatis, salah satunya Greenify.

3. Baterai Jauh Lebih Hemat

Kondisi HP pada akses root bisa jauh lebih hemat dibanding non-root. Dan perbedaannya pun bisa sampai 40% lebih hemat tergantung dari seberapa jauh opmasi dilakukan.
Misalnya seperti management RAM yang lebih optimal (seperti pada poin sebelumnya).
Belum lagi dengan banyaknya tweak-tweak lain yang bisa dilakukan.

4. Tweaking Performa

Mungkin tweaking memang jadi hal yang paling sering dilakukan oleh user Android dengan akses root.
Tweaking disini adalah Tweak lebih dalam lagi dibanding management RAM maupun optimasi baterai dibanding yang ada di point sebelumnya.
Tweak biasanya dilakukan dengan mengedit atau mereplace setting sistem yang ada di Direktori root.

5. Membuka Direktori Root

Untuk melakukan Tweaking, kebanyakan butuh akses untuk buka Direktori root. Direktori root ini, berbeda dengan File Manager biasa. Di dalam direktori root, terdapat beragam File-File sistem.
Bukan hanya File-File sistem, Data dari APK yang terinstall juga akan masuk ke dalam Direktori root (Kalau sobat tidak menemukannya di dalam Folder OBB).
Saya sendiri pernah berkali-kali memindahkan Data dari Game Android yang terinstall, untuk dipasang di Emulator PC saya. Hasilnya lancar.
Oh ya, untuk aplikasi pembuka Direktori root ada lumayan banyak. Salah satu File Manager terkenal yang sudah punya fitur ini, adalah Root Explorer.

6. Melakukan Overclock

Berapa Speed Processor Android yang sobat gunakan? 1 Ghz? 2 Ghz? Beda-beda ya.. Tapi tahukah sobat, kalau kita bisa menaikkan Speed Processor ini dengan akses Root?
Yap, Overclock memang sangat mungkin dilakukan di HP dalam Akses Root. Biasanya dengan memakai Aplikasi-Aplikasi Editor Kernel (Kalau saya pribadi biasa pakai Kernel Auditor).
Karena Speednya dipercepat, otomatis performa juga akan meningkat. Bahkan hingga 30% lebih baik.
Tapi perlu diingat, Overclock ini bisa membuat HP jadi rusak kalau belum paham. Disebabkan karena panas yang dihasilkan lebih tinggi ketimbang dalam keadaan Default.

7. Bebas Install Aplikasi

Pada kondisi non-root, kita hanya terbatas untuk memakai Aplikasi yang hanya butuh akses sistem biasa saja.
Tapi beda kalau sudah di Root, kita bisa menginstall aplikasi apapun. Baik itu yang support root, ataupun tidak.
Dengan kondisi root juga kita bisa mengaktifkan fitur-fitur yang tidak bisa diaktifkan dengan mode non-root.

8. Bebas Menghapus Aplikasi Bawaan

Kebalikan dengan poin sebelumnya. Pada mode root, kita bisa menghapus Aplikasi bawaan yang pada dasarnya tidak bisa dihapus.
Penghapusan ini kadang bisa dilakukan langsung, maupun dihapus dengan aplikasi pihak ketiga.
NB.. Tapi perlu hati-hati, karena ada beberapa aplikasi bawaan yang kalau dihapus, bisa membuat sistem jadi rusak / tidak normal.
Sebagai contoh, salah satunya SIM Toolkit, yang biasa muncul waktu kita memasukkan kartu SIM baru (Notifikasi daftar itu lho)..
Nah, kalau SIM Toolkit ini dihapus, nanti bisa menyebabkan HP tidak bisa menangkap sinyal (Berdasarkan pengalaman pribadi).

9. Melihat Password WIFI Yang Tersimpan

Untuk cara melihat Password WIFI, sebenarnya ada cara dengan root dan tanpa root. Masalahnya, kebanyakan caranya harus memakai akses root.
Untuk caranya, bisa menggunakan cara manual maupun pakai aplikasi. Persamaannya, adalah kita sama-sama mengambil password WIFI yang tersimpan di database WIFI. Dan database WIFI ini lokasinya berada di direktori root.

10. Modifikasi Tampilan Android Jadi Makin Cantik

Selain Tweaking yang sempat dibahas tadi, modifikasi tampilan juga tidak dilewatkan oleh para root user Android.
Dengan akses root, kita bisa mengatur Font, beragam Icon yang lebih menarik, sampai mengatur Boot Logo saat HP baru menyala (Samsung, Xiaomi, ASUS misalnya).
Sangat jauh berbeda dibanding HP dengan non-root yang tampilannya hanya itu-itu saja.

11. Backup Data Lebih Aman Dan Efisien

Apa opsi backup untuk HP non-root? Saya pikir tidak banyak. Mungkin hanya memindahkan data, kontak, APK, dan hanya itu-itu saja.
Beda lagi kalau HP sudah berada dalam akses root. Fitur backup yang ada, jauh lebih banyak dibanding non-root.
Dengan mode root, contohnya: Sobat bisa melakukan backup APK + data yang sulit dilakukan di mode non-root. Selain itu, mengembalikan (restore) aplikasi atau data pun tidak perlu pakai cara manual.
Cukup dengan 1 kali klik, seluruh aplikasi yang dibackup akan otomatis kembali diinstall semuanya.
Iya, semuanya.

12. Install Custom Recovery

Sobat tahu recovery? Recovery kalau di komputer mungkin mirip BIOS. Lewat Recovery, kita bisa mengatur berbagai macam hal seperti menghapus Data, hapus Cache sampai reset pabrik.
Di merk-merk HP atau Tablet Android, kebanyakan sudah ada Recovery bawaan yang bisa membantu jika sewaktu-waktu Android yang dipakai rusak (Walau kadang ada juga yang tidak ada).
Nah, dalam mode root, kita bisa melakukan pemasangan Custom Recovery dimana terdapat lebih banyak fitur yang akan didapat.
Contohnya, kita bisa melakukan backup data lewat recovery, yang sangat bermanfaat saat Android dalam keadaan bootloop. Selain itu, tampilan yang ditawarkan juga jauh lebih user friendly dibanding recovery bawaan.
Untuk custom recovery saat ini, paling terkenal ada TWRP dan CWM.

13. Install Custom ROM

Pada kondisi default alias bawaan. Sistem operasi yang terinstall di Android merupakan Stock ROM, alias ROM yang terinstall langsung dari pabrik.
Dan dalam mode root, kita bisa mengubah ROM bawaan tadi menjadi custom ROM.
Custom ROM, adalah ROM yang sudah diedit sedemikian rupa oleh para modder Android.
Pada Custom ROM, kita bisa mendapatkan kinerja yang lebih baik dan lebih stabil (walau tidak selalu). Selain itu, kita juga bisa mencicipi Android terbaru (misal: Oreo) walaupun HP atau tablet yang dipakai tidak mendapat dukungan Update dari produsen.

14. Install Custom Kernel

Pemasangan Custom Kernel, biasanya dilakukan untuk mendapatkan kinerja Android yang lebih baik dan stabil.
Untuk settingan kernel kadang banyak jenisnya, tergantung si pembuat. Dan beberapa fitur HP atau tablet yang tidak jalan, terkadang bisa dinyalakan lewat custom kernel.
Contohnya, di HP saya ada fitur DT2Wake (Double tap to wake) dimana saya bisa mengaktifkan HP tanpa tombol power. Cukup di ketuk layarnya sebanyak 2 kali. Dan fitur ini baru bisa menyala ketika Custom Kernel terinstall.
Custom Kernel sendiri sangat mudah diinstall. Hanya perlu melakukan flashing di recovery sama seperti custom ROM.

15. Backup Kontak Dalam Keadaan Bootloop

Kontak nomor telepon, email sampai alamat tentu jadi salah satu hal yang paling berharga yang ada di HP. Karena akan sangat merepotkan kalau kontak-kontak tersebut sampai hilang.
Di HP yang sedang dalam keadaan bootloop, akan sulit mengembalikan data-data kontak ini. Apalagi mengingat recovery biasanya hanya backup data-data internal atau eksternal saja.
Nah, dalam mode root, sobat bisa melakukan backup kontak ini dengan mudah. Yaitu dengan mengambil file contact2.db yang berada dalam direktori root Android.

16. Fitur Tidak Terbatas

Dari 15 poin sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa fitur dari Android menjadi tidak terbatas dalam keadaan root.
Berbagai keuntungan yang didapat, bisa dibilang setara atau bahkan jauh lebih menguntungkan dibanding dengan resiko dan kerugian yang didapat.
Bahkan selain 15 poin yang dibahas tadi, bahkan masih sangat banyak manfaat-manfaat lain yang bisa didapat di Android dalam mode root.

Penutup..

Rooting android memiliki beragam resiko yang lumayan berbahaya. Tapi resiko ini, sebanding juga dengan keuntungan yang akan didapatkan nantinya.
Kustomisasi yang tidak terbatas menjadi salah satu alasan kenapa root itu wajib bagi sebagian pengguna smartphone.
Tapi sekali lagi, semuanya bergantung kepada kebutuhan masing-masing.
Jika kebutuhan sehari-hari sudah cukup, maka lebih baik jangan melakukan root. Apalagi kalau android yang digunakan digunakan untuk pekerjaan. Resikonya jauh lebih tinggi dibanding penggunaan biasa.
Mode akses root memang menggiurkan. Berbagai keuntungan bisa didapat dengan membuka akses full di Android. Tapi bukan berarti sobat harus memaksakan Android yang dipakai harus dalam keadaan root.
Yang berarti, sobat harus bijak dalam memutuskan apakah harus melakukan root atau tidak.
Jangan sampai hanya karena gengsi, HP bahkan pekerjaan jadi terganggu hanya karena HP rusak karena root.
Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan.
Sekian, terima kasih.

2 komentar:

  1. Dari dulu saya kurang berani melakukan root padahal sudah tau kata-kata root, cuman takut karena hp saya cuman satu sempat Heng ya pusing deh kepala saya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya itu mungkin ngerootnya belum benar. Kalau mau root tidak sembarangan dan harus punya persiapan yang matang agar sukses kalau mau root

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.